LAST TIME : Bagian 1 Chapter 2




LAST TIME BAGIAN 1 CHAPTER 2 : JENDELA MENU.

Chapter 2 part 1.

Sudah satu hari,sejak pertarungan ku dengan para goblin. aku sudah mengikat luka di punggungku, untung luka nya tidak terlalu dalam. aku menjahit pakayan ku yang robek, alat-alat nya aku dapatkan dari kantung yang di bawa oleh salah satu dari ke empat goblin tersebut.

apa mereka juga bisa menjait? aku tidsk tau, dan tidak perduli.

kemarin setelah mengalahkan mereka, sesuatu yang tidak aku duga muncul di hadapanku,
sebuah layar yang hampir tranparan muncul di hadapan ku, seolah itu adalah jendela menu inventory yang bisa ada di dalam sebuah game. aku tidak paham cara kerjanya, yang jelas itu cukup menarik menurut ku.

hanya dengan keinginan layar jendela itu akan muncul. aku masih bertanya tanya bagai mana ini bisa terjadi. apakah ada seseorang yang  bermain main di belakang semua ini. untuk sekarang sulit untuk mengambil kesimpulan.

mari kita lihat, apa yang aku punya di dalam sini. di layar inventory ku sekarag , sedang menampilkan bagian layar ulama, yang memperlihat kan, setatus milikku.

" oh, ini menarik, seolah aku sedang bermain real game."

di layar itu terlihat.

namaku, juga beberapa bagian dan angka-angka yang aku tidak tau maksudnya.
bukan mau sombong, aku bukan orang yang tertarik dengan hal hal yang berbau game, seperti ini, walau pun aku pernah melihat orang-orag yang memain kannya.

Daya tahan tubuh : 15
kecepatan : 12
Mana : -
Skill : 0
Poin : 12

"Poin apa maksudnya?"

aku tidak tau, angka yang tertera pada daya tahan tubuku itu, menunjukan betapa lemah nya diriku atau hal yang lain, tapi,angka 15 itu bukannya sangat kecil?.

di bagian lain, layar menunjukan apa yang aku miliki. terdapat bagian bagian yang menunjukan barang-barang yang aku punya. termasuk empat pedang rusak ayang aku pungut dari para goblin. dan sebuah tas yang didalam nya terdapat beberapa koin, dan juga bebatuan.
seperti yang aku duga sebelumnya sepertinya tempat penyimpanan otomatis ini tidak bisa menyimpan mahlik hidup.

baik, apa yang aku inginkan sekarang?, andai ini adalah dunia dimana sesuatu seperti layar inventory ada, pasti peraturan lain yang aneh seperti dalamdunia game pun akan anda, contohnya, seperti sihir, dan naga.

apa yang harus aku lakukan?,
pertama sepertinya aku harus memperkuat tubuhku, dan memiliki skill, tapi bagai mana caranya?.
aku juga mulai merasa lapar,


Chapter 2 part 2.

aku menyusuri hitan tak jauh dari gua batu yang aku gunakan untuk beristirahat. dan tampaknya mencari buah-buahan untuk di makan tidak semudah yang di harapkan.

aku mengayunkan pedang kesana kemari, untuk membuat jalan untuku. rasa lelah menghampiri ku, aku menyandaran tangan kiriku utuk menopang tubuhku di sebuah pohon, sesekali mengkela napas panjang untuk melanjutkan pencarian lagi. kali ini rasa waspadaku kembali muncul, perasaan ku tidak enak. aku kengerian dari arah belakang. sial nya diriku, aku melihat seekor ular yang cukup besar berada di belakang ku.

Aku mengayunkan pedang yang aku pegang, untuk menyambut sergapan ular besar tersebut.
itu respon mendadak yang aku lakukan, atas serangan cepat dari ular tersebut. aku bisa mendengar sobekan  dari mulut ular tersebut sampai pedangku meniris tubunya,
di barengi dengan hempasan tubuhku ke tanah.

rasa takut dan ngeri enjalar di sekujur tubuhku. aku melihat ular tadi menggeliat kesakitan, darah bermunculan dari robekan pedangku di tubuhnya. aku bersaha sedikit menjauh, dan tak berapa lama ular itu dampaknya sudah tadak bisa bergerak.

dengan rasa takut yang masih ada, aku meninggalka tempat itu sejauh mungkin.

setelah itu aku sandarkan punggungku di sebuah pohon, dengan terengah-engah.
aku menjulurkan kaki ku di tanah.
aku melihat di ujung kakiku, beberapa jamur yang tumbuh. aku mendekaiti untuk melihat apakah itu bisa dimakan.

aku mengambil hampir semua jamur angaku lihat di sana, dan memasukanya kedalam invenory,
yang aku lakukan hanya memegangnya dengan niatan untuk menyimpannya dedalam invenory, jamur yang ada di tanganku menghilang dengan sekikit efek, dan layar invenory muncul.

yang aku pikirkan sekarang adalah, bagai mana cara memasak jamur ini. aku tidak bisa membuat api!.
keluhku sebari berjalan menuju gua batu untuk istirahat.

" oiah, sepertinya aku bisa menggunakan bebatuan yang aku dapat dari goblin kemarin, untuk menyalakan api " pikirku

aku menggumpulka beberapa ranting pohon kering sepanjang perjalanan dan semak semak kering untuk di gunakan menjadi api unggun, aku akan membakar jamur yang aku dapatkan.

Di pintu masuk goa,aku menletakan ranting kan menyusunnya, aku memunculkan layar invenoryku dan menentuh gambar tas milik goblin, tas muncul di telapak tanganku.
aku mengambil dua batu yang aku lihat sepertinya bisa di gunakan untuk menyalakan api.

sayangnya tidak semudah yang aku duga, setelah beberapa kali percobaan, dengan rasa prustasi dan keluh kesah, aku hampir ingin membuang dua batu tersebut, sepertinya para goblin lebih pintar dalam menyalakan api dibandingkan dengan ku.

aku akan mencobamnya lagi.
tanganku mulai gemetar, keringat sudah mermunculan di wajahku, amarahku memuncak, aku membanting keduanya ketanah cecara bergantian, aku benar benar prustasi.

aku berjalan ke dingding batu dan merobohkan tubuhku terduduk di sana, sambil memegangi kepalaku, aku sesekali mengarahkan pandanganku ke dua bongkah batu yang aku lempar tadi.
rasa kebencian, patah semangat, dan juga lelah, bercampur aduk dalam diriku.

aku memutuskan untuk mencobanya lagi, walau pun hasilnya tidak di ketahui.

angin berhembus menggangu usahaku untuk menyalakan api. kebencianku bertambah.

" Ayolah, kenapa angin muncul di saat seperti ini?, aku sudah lelah dan lapar." kutukan ku kepada angin yang tidak belaskasihan.

dengan sabar aku terus berusaha, dan membuahka hasil. terbakarnya semaksemak merembet keranting yang berada di atasnya, aku menarik napas lega dan berusaha untuk menjaga agar apinya tidak padam. aku mengambil beberapa jamur dan membersihkannya di aliran sungai yang dekat kengan "markas"ku sekarang.
aku menusuk jamur jamur tadi di sebuah rantin dan membakarnya.
setelah aku yakin itu sudah matan aku, meniup jamur tersebut dan meggigitnya.

seperti yang aku duga rasanya hambar. tapi setidaknya, ini cukup untuk hari ini.

Dalam hayalan ku, aku memikirkan apa yang akan aku lakukan besok dan seterusnya, dan bagai mana memperkuat diriku. serta tujuanku setelahnya. jika harapanku sesuai seperti yang aku hayalkan, aku akan memutuskan untuk menjadi raja iblis.

Chapter 2 part 3.

aku tidak tau sudah berapa hari aku ada di dunia ini, aku menadahkan kepalaku memandangi langit , melihat pemandangan, yang aku tidak bisa menyangkalnya bahwa itu sangat indah.
aku kembali nenundukan kepalaku kearah layar menu di depanku,
aku melihat ada yang berbeda, dan juga ada yan tidak berubah.

Daya Tahan Tubuh : 15
kecepatan :12
Mana : -
Skill : 0
Poin : 50

daya tahan tubuhku, dan juga kecepatanya tidak berubah sama sekali, begitu juga dengan mana dan dan skilnya. tapi poinku bertambah. sampai sekarang aku masih belum paham dengan sistem ini.

entah kenapa tiba tiba  keinginan untuk bersetubuh, terlintas di pikiranku. bukan berati aku tidak laku ketika berada di bumi, faktanya, aku cukup cantik,dan itu bisa aku banggakan.
hanya saja sebelum itu, aku tidak pernah, dan tidak peduli dengan itu. tapi terlintasnya keinginan untuk itu, membuatku merasa aneh. apa aku hanya merasa kesepian,

betapa mengenaskanya nasibku. aku tidak berharap mendapatkan pria yang tampan, dalam kesendirian ini melakukanya dengan sesama wanita pun aku tidak masalah.

"Apa yang sedang aku pikirkan sebenarnya?"

jariku bergerak untuk menyentuh layar menu yang ada di depanku, kearah di mana tulisan Daya Tahan Tubuh berada. diiringi keterkejuatanku layar lain muncul.

"apa kau ingin menambahkan poin pada daya tahan tubuhmu?"

berartiaku bisa menambahka poin yang akau miliki  untuk meningkatkan daya tahan tubuhku.

" Bukanya dari kemari memberitahuku, jika caranya seperti itu!!!" keluhku kepada omong kosong ini.

aku menambahkan 20 poin pada daya tahan tubuhku, dan sekarang daya tahan tubuhku menjadi 25.
aku sedikit merasa aneh, bukankah seharus nya jika menambahkan 20 poin, daya tahan tubuhku menjadi 35?.

atau mungkin setiap satu poin di tubuhku setara dengan poin pertarungan yang aku dapatkan?.
aku mencoba mana. sayangnya layar yang muncul menolak hal itu.

degitu juga pada skill.

"Apakah ada pemicu lain, yang bisa membuat mana dan skill memiliki poin?" tanya ku dalam hati.

untuk sekarang aku menambahkan sisanya pada kecepatan. sekarang menjadi seperti ini.

Daya Tahan Tubuh ; 30
Kecepatan : 22
Mana : -
Skill : 0
Poin : 0

sekarang, aku memutuskan tujuanku, untuk mendapatkan sebanyak mungkin poin pertarungan. dan memperkuat diriku. dan mencari informasi tentang mana dan skill.

Chapter Sebelumnya.

last time bagian 1

Chapter Selanjutnya.

last time bagian 1 chapter 3

Komentar