LAST TIME: BAGIAN 1 CHAPTER 6

Dulu kota ini di kenal makmur, buah-buahan yang segar mudah di dapatkan. Hampir nyaris tidak ada orang menderita di sini. Sebuah negri, di mana kebahagiaan dan dan suka cita hadir setiap hari. Kini tenggelam dalam reruntuhan.
Seluruh tubuhku yang kotor oleh darah monster menjadi saksi, bahwa yang diyakini tidak akan hancur, pada akhirnya hancur juga.
Kejayaan dan kemakmuran itu kini hanya tersisa didalam buku-buku tua yang tidak banyak orang miliki. Bahkan mungkin, sudah tidak tercatat di peta.
Berbicara tentang peta,,,,, sepertinya aku sedang tersesat.
Sesekali mengalihkan pandangan ke kanan dan ke kiri, aku merasa ada yang aneh dengan dengan jalan yang ku lewati.
Mereka hampir sama, dengan yang sudah aku lewati.
Komentar
Posting Komentar