Yahari Ore no Seishun Love Come wa Machigatteiru atau OreGairu milik Wataru Watari. kami hanya minjam.
genre : Drama.
ini bukan kisah asli. hanya sekedar FanFic, so jangan terlalu serius.
.
.
.
.
.
.
.
Yukinosita Yukino "TBB"
Aku berada di ruangan klub relawan sekarang, angin berhembus lewat jendela, terkadang mengganguku ketika sedang membaca.
ntah kenapa pikiran ku sedang sulit fokus sekarang,
sejak prmintaan Hikigaya-kun untuk membantu masalah yang di hadapi oleh Iroha-san. ada perasaan aneh yang tiba tiba muncul yang sulit di jelaskan.
aku khawatir ini perasan cinta.
Tidak-Tidak,,,,, itu terlalu aneh untuk sampai kesana.
dan malah itu terlihat seperti kutukan, karena selama ini aku sering sekali, meledek bahkan sampai tarap menghina Hikigaya-kun.
andai itu sebuah hukuman kepadaku, apakah hatiku siap menerimanya.
.
.
.
.
aku coba mengalihkan pikiranku yang tidak-tidak, dengan lebih pokus membaca.
dan tiba-tiba aku di kagetkan oleh suara bergesernya pintu ruangan Klub.
" ah,, kau masih hidup rupanya?" sarkasku kepada Hikigaya-kun yang baru datang.
" ngajak berkelahi yah?"
" tidak, ntah kenapa hari ini ,aku mendadak berkeinginan untuk mengunjungi pemakamanmu." kataku sambil memejamkan sebelah mata, ada perasan senang ketika aku meledeknya.
aku melihat wajahnya cemberut kesal, aku ingin bermain main denganya sebentar.
" dewa tidak akan tega membiarkan orang yang berharga sepertiku, meninggalkan dunia ini, selagi dunia masih terdapat banyak masalah" katanya dengan bangga.
" Berharga?,,,,, berapa berharganya dirimu? aku akan membelinya 1000 yen" kata ku sambil tersenyum sinis.
" jangan samakan aku dengan makanan kucing!!!" cemberut di wajahnya semakin jelas.
" apakah aku salah?"
" jelas salah."
" tidak,,, kau yang salah, sudah memberikan penilayan, bahwa dirimu berharga" jawabku sambil berdiri ke dekat jendela untuk mengambil teko berisi teh hangat.
" Aku tidak salah,, dunia yang salah" balasnya mengada-ngada.
aku menuangkan teh hangat ke gelas, yang aku sudah siapkan,
" silahkan di minum!!!" pintaku sebari kembali menuju kursiku.
" terimakasih."
kehiningan menanungi kami serentak. aku berusaha mencari obrolan, sayang nya aku tidak menemukannya.
aku sedikit melirik ke arah Hikigaya-kun yang tampaknya sedang asik membaca buku sakunya.
tampaknya ia juga tidak mau membuat obloran ini sedikit lebih lama.
.
.
.
waktu terasa melambat aku rasakan. aku memandangi Hikigaya-kun yang sedang membaca,
Hikigaya Haciman "TBB"
aku tidak pernah merasakan kesepian, aku nyaman dengan diriku yang sekarang. dan yang selama ini aku jalanani.
jika berbicara tentang cinta, apakah orang sepertiku juga membutuhkannya?
bukan bermaksud sombog, sayangnya selama ini aku tidak pernah merasa kekurangan cinta dan kasih sayang.
mungkin kelak aku akan,
genre : Drama.
ini bukan kisah asli. hanya sekedar FanFic, so jangan terlalu serius.
.
.
.
.
.
.
.
Yukinosita Yukino "TBB"
Aku berada di ruangan klub relawan sekarang, angin berhembus lewat jendela, terkadang mengganguku ketika sedang membaca.
ntah kenapa pikiran ku sedang sulit fokus sekarang,
sejak prmintaan Hikigaya-kun untuk membantu masalah yang di hadapi oleh Iroha-san. ada perasaan aneh yang tiba tiba muncul yang sulit di jelaskan.
aku khawatir ini perasan cinta.
Tidak-Tidak,,,,, itu terlalu aneh untuk sampai kesana.
dan malah itu terlihat seperti kutukan, karena selama ini aku sering sekali, meledek bahkan sampai tarap menghina Hikigaya-kun.
andai itu sebuah hukuman kepadaku, apakah hatiku siap menerimanya.
.
.
.
.
aku coba mengalihkan pikiranku yang tidak-tidak, dengan lebih pokus membaca.
dan tiba-tiba aku di kagetkan oleh suara bergesernya pintu ruangan Klub.
" ah,, kau masih hidup rupanya?" sarkasku kepada Hikigaya-kun yang baru datang.
" ngajak berkelahi yah?"
" tidak, ntah kenapa hari ini ,aku mendadak berkeinginan untuk mengunjungi pemakamanmu." kataku sambil memejamkan sebelah mata, ada perasan senang ketika aku meledeknya.
aku melihat wajahnya cemberut kesal, aku ingin bermain main denganya sebentar.
" dewa tidak akan tega membiarkan orang yang berharga sepertiku, meninggalkan dunia ini, selagi dunia masih terdapat banyak masalah" katanya dengan bangga.
" Berharga?,,,,, berapa berharganya dirimu? aku akan membelinya 1000 yen" kata ku sambil tersenyum sinis.
" jangan samakan aku dengan makanan kucing!!!" cemberut di wajahnya semakin jelas.
" apakah aku salah?"
" jelas salah."
" tidak,,, kau yang salah, sudah memberikan penilayan, bahwa dirimu berharga" jawabku sambil berdiri ke dekat jendela untuk mengambil teko berisi teh hangat.
" Aku tidak salah,, dunia yang salah" balasnya mengada-ngada.
aku menuangkan teh hangat ke gelas, yang aku sudah siapkan,
" silahkan di minum!!!" pintaku sebari kembali menuju kursiku.
" terimakasih."
kehiningan menanungi kami serentak. aku berusaha mencari obrolan, sayang nya aku tidak menemukannya.
aku sedikit melirik ke arah Hikigaya-kun yang tampaknya sedang asik membaca buku sakunya.
tampaknya ia juga tidak mau membuat obloran ini sedikit lebih lama.
.
.
.
waktu terasa melambat aku rasakan. aku memandangi Hikigaya-kun yang sedang membaca,
Hikigaya Haciman "TBB"
aku tidak pernah merasakan kesepian, aku nyaman dengan diriku yang sekarang. dan yang selama ini aku jalanani.
jika berbicara tentang cinta, apakah orang sepertiku juga membutuhkannya?
bukan bermaksud sombog, sayangnya selama ini aku tidak pernah merasa kekurangan cinta dan kasih sayang.
mungkin kelak aku akan,
Komentar
Posting Komentar